Klasterisasi Tanah Untuk Pemilihan Kualitas Tanah Pada Budidaya Tanaman Jahe Gajah (Zingiber Officinale Var. Roscoe) Dengan Menerapkan Algoritma K-Means
DOI:
10.47709/digitech.v4i2.4519Kata Kunci:
Tanaman Jahe, Klasterisasi Tanah, Algoritma K-Means, pH, Kelembapan, SuhuDimension Badge Record
Abstrak
Jahe (Zingiber officinale) adalah salah satu tumbuhan yang dapat dijadikan sebagai rempah-rempah dan bahan baku untuk pengobatan dari segi tradisional. Tanaman jahe juga berpeluang besar untuk dibudidayakan karena mempunyai nilai jual ekonomi yang besar. Salah satu hal yang penting dalam membudidayakan tanaman jahe adalah dengan mengetahui kualitas tanah yang baik, pemilihan jenis tanahnya, tingkat keasaman tanah, kelembapan dan suhu udara di lingkungan budidaya. Tanah yang baik untuk menanam jahe yaitu dengan suhu optimum yang berkisar antara 25? hingga 30 ?, memiliki kelembapan udara yang cukup tinggi yaitu 80%, dengan tingkat keasaman tanah atau pH yang ideal berkisar di angka 6,8 hingga 7,0. Penelitian ini bertujuan untuk mengelompokkan jenis tanah untuk memperoleh jenis tanah yang baik dengan memperhatikan pengukuran suhu, pH tanah, dan kelembapan tanah dengan menerapkan algoritma K-Means. Algoritma K-Means adalah bagian dari algoritma klastering berbasis jarak yang memiliki kemampuan untuk membagi data ke dalam sejumlah klaster. K-Means adalah algortima yang dapat mengklasterisasi ke dalam beberapa kelompok, K-Means juga banyak digunakan di berbagai bidang karena mudah mengimplementasikan data serta algoritma yang mampu mengklaster data dalam jumlah yang besar.
Abstrak viewed = 84 times