Upaya Meningkatkan Minat Baca Siswa/i Sekolah Dasar Melalui Program Merdeka Belajar – Kampus Mengajar (MBKM)
DOI:
10.47709/ppi.v1i02.3017Keywords:
Mbkm, Literasi, Pojok baca, PendidikanDimension Badge Record
Abstract
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar perserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spriritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang di perlukan dirinya dan masyarakat. Untuk menciptakan generasi muda yang aktif, cerdas, dan kreatif, tentunya di perlukan generasi muda yang memiliki wawasan luas dan minat belajar yang tinggi. Peneliti merancang program Literasi berupa Pojok Baca untuk meningkatkan minat baca sisiwa/I dengan melakukan kegiatan yang menarik, juga lingkungan belajar yang produktif, nyaman, dan menyenangkan. Program literasi yang dilakukan berfokuskan dengan membuat sudut baca atau pojok baca yang menarik, agar siswa/siswi memiliki ketertarikan untuk membaca. Literasi adalah suatu kemampuan individu dalam mengolah dan memahami informasi ketika melakukan kegiatan membaca dan menulis. Dimana literasi merupakan kemampuan seseorang dalam membaca, menulis, berhitung serta memecahkan masalah dalam kehidupannya sehari-hari. Dimana untuk meningkatkan minat baca siswa/I dengan melakukan Pojok Baca. Dengan memotivasi keinginan membaca siswa/I SD 060937 Medan Johor dengan menggunakan sudut kelas sebagai tempat yang nyaman, menyenangkan dan mudah di akses siswa/I SD 060937 untuk meningkatkan minat baca. Dengan kehadiran program yang di lakukan yaitu Pojok Baca siswa/I di SD 060937 memiliki antusias untuk membaca. Dengan akes untuk membaca yang mudah di temukan, lingkungan belajar yang nyaman, juga temapat untuk belajar yang menarik siswa/i. selain menciptakan Pojok Baca, penulis juga merancang program Literasi. Metode yang dilaksanakan pada pengabdian ini menggunakan metode intervensi pada ranah Mezzo. Metode group work di gunakan sebagai bagian dari metode intervensi, karena dengan memanfaatkan kelompok sebagai metode terapi, membangun interaksi dan relasi, dan mengembangkan potensi individu – individu agar mampu mengatasi permasalahan di dalam kelompok. Dalam melaksanakan kegiatan ini melakukan tahapan-tahapan intervensi yang dilakukan, seperti: engagement (Pendekatan), Assesment, Perencanaan, Intervensi, Evaluasi, dan terminasi.
Abstract viewed = 41 times