Alih Fungsi Lahan Magrove Desa Lubuk Kertang Kecamatan Brandan Barat Kabupaten Langkat
Keywords:
Alih Fungsi,, Lahan MagroveDimension Badge Record
Abstract
Latar belakang: Hutan Mangrove merupakan salah satu komunitas tumbuhan yang hidup di kawasan pinggiran pantai. Ekosistem mangrove, baik sebagai sumber daya alam maupun sebagai pelindung lingkungan memiliki peran yang amat penting dalam aspek ekonomi dan ekologi bagi lingkungan sekitarnya. Mangrove merupakan habitat bagi berbagai jenis satwa liar, seperti primata, reptilia dan aves. Selain sebagai tempat berlindung dan mencari makan, mangrove juga merupakan tempat berkembang biak bagi burung air. Bagi berbagai jenis ikan dan udang, perairan mangrove merupakan tempat ideal sebagai daerah asuhan, tempat mencari makan dan tempat pembesaran anak.,
Metode penelitian: Penelitian ini berlokasi di Desa Lubuk Kertang, Kecamatan Brandan Barat Kabupaten Langkat. Bahan yang digunakan adalah citra satelit Google Earth perekaman tahun 2015 dan 2023, peta administrasi Kabupaten Langkat, Peta administrasi Desa Lubuk Kertang, dan titik sampel hutan mangrove untuk penelitian.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data primer yang terdiri atas data yang didapatkan dari citra Google Earth berdasarkan hasil interpretasi yang selanjutnya dilakukan Analisa dengan Teknik overlay dengan menggunakan aplikasi Arc Gis 10
Hasil penelitian: Desa Lubuk Kertang merupakan salah satu desa pada Kecamatan Brandan Barat Kabupaten Langkat. Secara geografis Desa Lubuk Kertang terletak pada 004’45.12”LU - 98015’47.82”BT. Secara administratif Desa Lubuk Kertang berbatasan dengan Desa Pintu Air pada sebelah utara, Desa Paya Tampak pada sebelah barat, Desa Perlis pada sebelah selatan, dan Selat Malaka pada sebelah timur. Desa Lubuk Kertang merupakan salah satu desa yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka sehingga membuat desa banyak dilalui oleh sungai- sungai dan ditumbuhi beragam jenis mangrove. Desa Lubuk Kertang memiliki luas wilayah sebesar 30,26 km2 atau 33,70% dari total luasan Kecamatan Brandan Barat (Brandan Barat dalam Angka, 2023).
Kesimpulan: Berdasarkan analisis data dan hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa Citra Satelit Google Earth dapat digunakan untuk pemetaan perubahan luasan hutan mangrove. Penelitian ini menggunakan metode overlay dengan nilai akurasi 95%. Terjadi perubahan luasan hutan mangrove selama tahun 2015 sampai dengan 2023 seluas 27,9 hektar.
Pertambahan luasan hutan mangrove di Desa lubuk kertang dipengaruhi oleh nilai kualitas perairan yang baik dan peran masyarakat serta berbagai instansi dalam melakukan pengelolaan untuk melestarikan hutan mangrove yang telah rusak dengan cara penanaman kembali
Abstract viewed = 111 times
Downloads
ARTICLE Published HISTORY
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Yuni Ramadhani, Agung Suriadi, Ahmad Ibnu Khaldun
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.