Penggusuran Rumah di Bantaran Sungai: Tantangan Agraria di Tambakrejo, Semarang Utara
DOI:
10.47709/jhb.v13i01.3528Keywords:
Agraria, Bantaran Sungai, Penggusuran, Rumah, TantanganDimension Badge Record
Abstract
Penggusuran rumah di bantaran sungai di Tambakrejo mencerminkan ketidakseimbangan antara perkembangan perkotaan dan keberlanjutan lingkungan. Pembangunan infrastruktur yang kurang terencana dapat mengakibatkan kerusakan ekosistem sungai dan mengancam keberlanjutan lingkungan hidup. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konflik agraria di Tambakrejo, Semarang Utara, dengan fokus pada kompleksitas tantangan agraria dalam konteks pembangunan. Tujuan utama penelitian ini adalah mengevaluasi dan mengusulkan pendekatan solutif yang mencakup aspek-aspek seperti penegakan hukum, partisipasi masyarakat, dan dampak lingkungan. Penelitian juga bertujuan untuk mengidentifikasi solusi bersama dan memberikan rekomendasi untuk mencapai keadilan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal. Keseluruhan, penelitian ini berupaya memberikan kontribusi dalam menyelesaikan konflik agraria secara efektif, sambil mempromosikan pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif. Penelitian ini menerapkan pendekatan campuran (mixed methods) yang menggabungkan elemen kualitatif dan kuantitatif untuk mendapatkan pemahaman yang holistik tentang tantangan agraria yang terkait dengan penggusuran rumah di bantaran sungai Tambakrejo, Semarang Utara. Hasil dari penelitian ini Pertama, perlu dilakukan penegakan hukum yang tegas terhadap pelanggaran hak-hak tanah masyarakat. Kedua, pendekatan partisipatif dengan melibatkan LSM sebagai pendamping hukum masyarakat menjadi penting untuk memastikan suara mereka didengar. Pemerintah memiliki peran krusial sebagai mediator yang adil dan netral.
Abstract viewed = 191 times
Downloads
ARTICLE Published HISTORY
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Shilna Layinatul Latifah, Ayang Fristia Maulana
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.