Pengaruh Penambahan Serbuk Ban terhadap Berat dan Daya Absorbsi pada Conblok Balok Persegi Empat
DOI:
10.47709/elektriese.v14i02.4912Keywords:
Aggregat Halus, Conblok, Limbah Ban, Mix Design, Serbuk BanDimension Badge Record
Abstract
Conblok merupakan salah satu elemen yang sering ditemukan dalam struktur bangunan, karena conblok mudah untuk dicetak, diaplikasikan dan dirawat. Conblok yang dicampur dengan serbuk ban mempunyai berat yang lebih ringan sehingga tidak menambah beban struktur pada suatu konstruksi bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji perbandingan massa dan daya absorbsi/daya serap air dengan menggunakan campuran serbuk ban dengan persentase sebesar 0%, 10%, 20% dan 30% dari volume aggregat halus/pasir. Adapun conblok yang menjadi objek pembuatam dan pengujian ini berbentuk balok persegi empat. Hasil penelitian menunjukkan bawa semakin tinggi persentase campuran kandungan serbuk ban pada suatu conblok membuat massa dari conblok tersebut menjadi semakin ringan dan membuat daya absorbsi/daya serap air menjadi lebih rendah. Perbandingan persentase campuran serbuk ban yang digunakan pada pembuatan benda uji pada penelitian ini yaitu 0%, 10%, 20% dan 30% terhadap volume aggregat halus/pasir. Jumlah limbah ban terus meningkat setiap tahun. Limbah ban merupakan material yang tidak dapat diuraikan oleh organisme. Limbah ban yang diolah menjadi serbuk ban diharapkan menjadi material yang membuat conblokĀ menjadi lebih ringan dan memiliki daya absorbsi yang rendah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental, yaitu metode penelitian kuantitatif yang digunakan untuk mengetahui pengaruh penambahan serbuk ban terhadap berat dan daya absorbsi pada conblok balok persegi empat. Persentase 30% material serbuk ban terhadap aggregat halus yang terkandung dalam sebuah conblok menyebabkan penurunan berat basah dan berat kering tertinggi dalam pengujian. Semakin tinggi material serbuk ban yang terkandung dalam sebuah conblok membuat massa conblok tersebut semakin ringan dan membuat daya absorbsi semakin rendah.
Abstract viewed = 23 times