Pengaruh Variasi Dosis, Waktu Kontak dan Kecepatan Pengadukan terhadap Adsorpsi Merkuri dengan Menggunakan Adsorben dari Lumpur IPA PDAM

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa adsorben lumpur PDAM IPA teraktivasi lebih banyak menyerap merkuri dibandingkan tanpa aktivasi. Pengujian dilakukan dengan 5 variasi dosis lumpur aktif yaitu 1 gram, 2 gram, 3 gram, 4 gram dan 5 gram dan setelah diaktivasi hasilnya menunjukkan bahwa semakin tinggi dosis adsorben maka semakin besar pula potensi penurunan konsentrasi merkuri dalam air. Limbah dan meningkatkan konsentrasi merkuri dalam limbah efisiensi penghapusan 95%. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah limbah pengolahan air minum di PDAM dari kolam pengolahan lumpur PDAM Tanjung Sari Kota Jambi, bahan kimia HgSO4 dalam bentuk padat, Aquades, Larutan NaOH dan Larutan HNO3 pekat. Waktu yang digunakan adalah variasi 15, 30, 45, 60 dan 75 menit, dimana semakin lama waktu kontak maka kemampuan adsorben dalam menyerap adsorbat semakin besar sehingga meningkatkan efisiensi merkuri sebesar 91%. Semakin tinggi kecepatan pengadukan, semakin baik efisiensi penghilangan merkuri. Hasil penelitian menunjukkan efisiensi penyisihan sebesar 95%, dan efektivitas lumpur IPA PDAM sebagai adsorben sangat baik dengan aktivasi (TAVB) terlihat pada efisiensi penyisihan hingga 95%, karena aktivasi adsorben meningkat. daerah pori daerah adsorpsi. Model isoterm yang cocok untuk penelitian adsorpsi lumpur IPA PDAM adalah Isoterm Langmuir. Rata-rata persentase penurunan pengaruh ketiga dosis, waktu kontak, dan kecepatan adsorben terhadap sisa lumpur aktif mempunyai kemampuan menyerap merkuri sebesar 93%, sehingga hasil tersebut dapat menunjukkan bahwa lumpur limbah PDAM IPA dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku. Adsorben dalam pengolahan limbah logam berat seperti merkuri. Hal ini dimungkinkan karena lumpur PDAM IPA dengan aktivasi telah menyerap merkuri sehingga permukaannya tertutup dan pori-porinya mengecil.