Analisis Fluktuasi Harga Pangan Antar Provinsi di Indonesia Menggunakan Pendekatan Data Mining dan Big Data
DOI:
10.47709/digitech.v4i2.5217Keywords:
Harga, Komoditas, Pangan, Provinsi, Indonesia, FluktuasiDimension Badge Record
Abstract
Penelitian ini dilakukan melalui metode analisis data yang terdiri dari beberapa tahapan: pengumpulan data (data collection), integrasi data (data integration), pembersihan data (data cleansing), eksplorasi data (data exploration), visualisasi data (data visualization), dan analisis data. Hasil eksplorasi dan visualisasi data menunjukkan bahwa dari tahun 2020 hingga 2023, harga tiga komoditas utama beras, gula, dan telur berfluktuasi antarprovinsi. Analisis harga pangan untuk komoditas beras, gula, dan telur menunjukkan bahwa wilayah barat Indonesia dan beberapa wilayah barat, terutama Papua, Maluku, dan Kalimantan, memiliki harga tinggi. Menurut biaya hidup yang tinggi dan permintaan pasar yang tinggi, Provinsi DKI Jakarta selalu mencatatkan harga beras tertinggi, diikuti oleh Bali, tujuan wisata. Jawa Timur memiliki harga terendah karena menjadi pusat produksi. Papua, seperti provinsi terpencil lainnya seperti Papua Barat dan Maluku, mengalami harga tinggi untuk produk telur dan gula. Ini menunjukkan masalah logistik dan biaya transportasi. Hasilnya menunjukkan bahwa untuk mencapai stabilitas harga yang lebih merata, strategi khusus diperlukan untuk mengelola distribusi dan harga makanan di berbagai wilayah Indonesia
Abstract viewed = 23 times