Analisis Smart City Menggunakan Konsep Smart Society 5.0 Pada Electronic Policing
DOI:
10.47709/digitech.v4i1.3758Keywords:
Layanan, Internet, Fuzzy Servqual, Pelanggan, PelayananDimension Badge Record
Abstract
Di era digital, semua serba dimudahkan, termasuk ketika melaporkan terjadinya kecelakaan, kerusakaan jalan, kemacetan hingga bencana alam. Salah satunya adalah kota solo yang menerapkan konsep electronic policing smart city. Konsep ini adalah salah satu inisiatif pengembangan kota yang smart di kota Surakarta (Solo), Jawa Tengah. Inisiatif ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat, mempercepat pengambangan ekonomi dan memperkuat lingkungan terpadu yang terhubung di kota Solo. Konsep Smart City dan Smart Society 5.0 adalah dua konsep yang terkait, namun mereka memiliki ciri-ciri dan fokus yang berbeda. Konsep Smart City fokus pada pengembangan dan pengunaan teknologi untuk memperbaiki efisiensi, kualitas hidup, dan lingkungan di kota. Smart City mencoba mengoptimalkan pengelolaan sumber daya, transportasi, energi, dan layanan publik melalui penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (Teknik Informatika) dan internet of things (IoT). Smart City berfokus pada menciptakan kota yang lebih efisien, ramah lingkungan, dan menjaga kesejahteraan masyarakat. Dalam analisis ini, penting untuk mengevalusi pengembangan smart city di Electronic Policing (Eling) Solo dari segi konsep smart society 5.0. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan literature review dalam melakukan analisis terhadap penerapan konsep Society 5.0 pada Electronic Policing Smart City. Hasil dari penelitian ini adalah Smart Society 5.0 terhubung dengan Smart City Solo melalui berbagai cara. Smart Society 5.0 merupakan konsep yang mengintegrasikan teknologi dan inovasi untuk membangun kota yang lebih efektif, efisien dan human - centric. Dengan penerapan Big Data, Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT) dan Cyber physical system terkait mengumpulkan dan mengolah data dari berbagai sumber untuk membantu pengelolaan transportasi yang lebih efektif dan efisien.
Abstract viewed = 622 times