Sistem Pendukung Keputusan Diagnosa Stunting Pada Balita Menggunakan Metode AHP Di Puskesmas Maubesi
DOI:
10.47709/digitech.v3i2.2926Keywords:
Stunting, Gizi, Balita, Antropometri, AHPDimension Badge Record
Abstract
Stunting merupakan status gizi yang terjadi pada balita dimana dilihat dari tinggi badan dan berat badan dalam standar antropometri penilaian yaitu < 2 SD sampai dengan – 3 SD (pendek / stunted) dan < -3 SD (sangat pendek/ severely stunted). Hasil pengukuran stunting di indonesia cukup tinggi yang terdapat di banyak daerah – daerah di indonesia salah satunya di daerah Kabupaten Timor Tengah Utara yaitu Kecamatan Insana Tengah, dimana Kecamatan Insana Tengah menjadi salah satu kecamatan dari Kabupetan Timor Tengah Utara yang dilihat dari prevalensi stuntingnya berdasarkan hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) masih cukup tinggi. Tujuan penelitian ini untuk mempermudah pihak penanganan dalam mendiagnosa stunting pada balita di Puskesmas Maubesi. Metode yang digunakan dalam mendiagnosa stunting pada Puskesmas Maubesi dalam metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan menggunakan 9 kriteria dalam mendiagnosa stunting yaitu usia balita, tinggi balita, berat balita, lingkar lengan atas, lingkar lengan bawah, lingkar dada, lingkar perut, lingkar kepala dan gizi. Hasil penelitian ini berdasarkan 6 desa yang termasuk dalam kawasan puskesmas Maubesi yaitu Desa Maubesi terdapat 1 balita stunting, Desa Letmafo dan Desa Sone terdapat 3 balita stunting, Desa Letmafo Timur, Desa Lanaus dan Desa Oehalo terdapat 4 balita stunting.
Abstract viewed = 524 times