Sistem Pakar Diagnosa Stunting pada Balita Berbasis Website Menggunakan Metode Forward Chaining dan Metode Waterfall
DOI:
10.47709/digitech.v3i2.2881Keywords:
Sistem pakar,, diagnosa,, stunting,, software development, balitaDimension Badge Record
Abstract
Stunting pada balita merupakan masalah kesehatan yang sering terjadi di Indonesia yang dapat mempengaruhi pertumbuhan fisik dan mental anak. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem yang dapat membantu diagnosa stunting pada balita dengan cepat dan akurat. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem pakar diagnosa stunting pada balita berbasis website menggunakan metode forward chaining dan metode waterfall. Metode Forward chaining digunakan dalam proses inferensi untuk menghasilkan diagnosis, sedangkan metode waterfall digunakan untuk mengembangkan sistem secara bertahap dan terstruktur. Dalam pelaksanaan pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan studi pustaka untuk memperoleh pengetahuan dari para ahli dan literatur terkait. Sistem pakar yang dikembangkan diharapkan dapat membantu orang tua dan tenaga kesehatan dalam mendiagnosis stunting pada balita dengan lebih mudah dan cepat. Dalam penelitian ini, berhasil dikembangkan sebuah sistem pakar diagnosa stunting pada balita berbasis website menggunakan metode forward chaining dan metode waterfall. Hasil pengujian blackbox menunjukkan bahwa sistem beroperasi dengan baik, sementara pengujian lighthouse menunjukkan bahwa sistem mencapai skor tinggi dalam performa, aksesibilitas, penerapan praktik terbaik pengembangan web, dan SEO. Selain itu, hasil pengujian akurasi sistem menunjukkan tingkat akurasi yang tinggi, dengan tingkat akurasi diagnosa stunting mencapai 98,96% dan diagnosa status gizi mencapai 98,10%. Temuan ini menunjukkan bahwa sistem pakar ini dapat menjadi alat yang efektif dalam mendiagnosis stunting pada balita dengan tingkat akurasi yang tinggi dan tingkat kesalahan diagnosis yang rendah. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membantu mendeteksi stunting secara dini dan mengurangi kasus stunting pada balita.
Abstract viewed = 1461 times